“ DARI YANG KECIL “
“Siapa
saja yang setia dalam hal-hal kecil, ia setia juga dalam hal-hal besar.”
(Lukas
16:10a)
Seorang pendeta mengadakan doa pagi
setiap hari Sabtu di gereja. Seorang bapak menantangnya untuk mengadakan doa
pagi setiap hari, bukan hanya pada hari Sabtu. Ia berjanji pasti hadir jika doa
pagi diadakan setiap hari. Namun, bagaimana mungkin ia bisa hadir dalam doa
pagi setiap hari sedangkan dalam doa pagi yang diadakan setiap Sabtu saja ia
tidak pernah hadir?
Kesetiaan dalam perkara kecil
menentukan kesetiaan dalam perkara besar. Yusuf setia mengerjakan pekerjaannya
sebagai budak sampai Potifar memberinya kuasa atas seluruh rumahnya (Kej.
39:1-6). Di penjara pun Yusuf setia
melakukan perkara kecil sehingga kepala penjara mempercayakan semua tahanan
kepadanya (Kej.
39:20-23). Akhirnya, Yusuf dilantik
sebagai penguasa atas seluruh tanah Mesir (Kej.
41:41). Daud, si bungsu yang tidak
diperhitungkan oleh Isai, ayahnya, juga setia. Saat nabi Samuel mengundang ke
upacara pengurbanan (1Sam. 16:5), ayahnya menyuruh Daud
menggembalakan kambing domba yang hanya dua tiga ekor (1Sam. 16:11, 17:28). Akhirnya, Samuel mengurapi Daud
di tengah saudara-saudaranya (1Sam. 16:12-13).
Kebanyakan orang ingin langsung
mendapat kepercayaan melakukan tugas besar dan terhormat. Saat ini mungkin kita
merasa hanya mendapat tugas kecil, sepele, dan kurang berarti. Walaupun banyak
orang tidak mau melakukannya, tetaplah setia mengerjakannya secara bertanggung
jawab. Tuhan memperhitungkan kesetiaan kita. Bila kita setia dalam perkara
kecil, Dia akan mempercayakan perkara yang lebih besar lagi.
ORANG
YANG TIDAK SETIA DALAM PERKARA KECIL,
MUSTAHIL BISA SETIA DALAM PERKARA BESAR
MUSTAHIL BISA SETIA DALAM PERKARA BESAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar