Sabtu, 28 April 2018

Renungan Minggu Kelima April 2018


KEMENANGAN KRISTEN
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
( Yesaya 41:10 )

Firman Tuhan mengatakan dalam hidup ini jangan pernah kita takut sebab Tuhan selalu beserta, menopang hidup kita dan  akan memberikan kemenangan kita sekalipun ada banyak persoalan, tetaplah bangkit dan maju. Jangan sampai hidup kita terkalahkan dengan  situasi yang terjadi,  sebab Dia yang bersama kita itu jauh lebih besar dari masalah yang kita alami. Dari semula rancangan Tuhan itu indah dan Ia menjadikan kita sebagai pemenang bahkan lebih dari pemenang, jadi tetaplah percaya bahwa dalam segalanya kita pasti akan menang. Jangan pernah ragu terhadap janji Tuhan sebab Dia pasti akan menggenapinya.
Syarat kita untuk dapat menerima kemenangan dari Yesus  yaitu hanya percaya, walaupun kenyataan belum berubah tetaplah memiliki rasa percaya bahwa Tuhan pasti menolong dan memulihkan keadaan kita. Percayalah bahwa Tuhan juga berkuasa melakukan perkara dan Ia mampu menolong kita. Oleh karenanya berfokuslah pada Tuhan lebih dari masalah kita, maka kita akan melihat kuasa Tuhan itu lebih besar dari semua. Saat kita hanya berfokus pada masalah, kita akan terpuruk dan semakin sulit melihat kuasa Tuhan. Percaya adalah salah satu kunci melihat kuasa Tuhan dan berbahagialah bagi kita yang percaya walaupun tidak melihat.
Milikilah ketaatan dan kerendahan hati, kita harus mengakui bahwa sebagai manusia memiliki banyak kelemahan dan tentunya  kita membutuhkan kuasa Tuhan yang besar untuk memulihkan serta memberikan kemenangan bagi kita. Taatilah setiap perintahTuhan karena ini akan membawa kita kepada kemenangan. Berserah pada Tuhan namun jangan menyerah dengan keadaan yang ada.
Dalam hidup ini kita perlu memiliki  mental dan sikap sebagai seorang pemenang yang artinya tidak mudah pesimis namun selalu maju untuk meraih kemenangan. Bahkan tetaplah berdiri teguh di tengah situasi yang ada, sebab saat kita kuat kita akan melihat kemenangan yang datang dari Tuhan.
Apapun masalah kita saat ini percayalah kepada Tuhan sebab Ia tidak akan membiarkan kita bergumul sendirian namun  Yesus selalu memberikan kemenangan kepada kita.

Renungan Minggu Keempat April 2018


JADILAH DEWASA
Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
 ( I Korintus 3 : 1 )
Ayat ini memberitahukan kepada kita bahwa di sekitar kita ada orang-orang kristen kanan-kanak atau biasa disebut orang kristen yang belum dewasa rohani. Alkitab mengajarkan kepada kita, pada saat Yesus datang kembali, Dia bukan lagi sebagai bayi, tetapi Dia datang sebagai Pengantin laki-laki sorgawi yang akan menjemput mempelai wanita-Nya.
Mempelai wanita ini berbicara mengenai  gereja yang dewasa atau kekristenan yang matang, bukan kekristenan yang kanak-kanak. Karena itu biarlah kita sebagai gereja Tuhan atau mempelai wanita sorgawi meninggalkan semua sifat kekristenan yang kanak-kanak dan menuju kepada kedewasaan yang penuh sebab Tuhan tidak menghendaki kita terus berada di dalam kekristenan yang kanak-kanak.
Jika kita berada di dalam kekristenan kanak-kanak dan tidak bisa keluar dari kondisi tersebut, maka ketika sangkakala Allah berbunyi, kita akan ditinggal dan akan mengalami masa aniaya di bumi.
Secara fisik kita ketahui bahwa orang yang usianya sudah banyak atau lanjut, mereka adalah orang-orang yang sudah dewasa atau sudah tua. Tetapi bukanlah demikian dengan prinsip kedewasaan rohani. Ada banyak orang yang bertahun-tahun ikut Tuhan tetapi kekristenannya tetap kanak-kanak dan tidak mengalami pertumbuhan. Tetapi ada juga orang kristen yang tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencapai kedewasaan dalam kerohaniannya. Artinya, waktu yang lama seseorang menjadi kristen tidaklah bisa menjamin bahwa seeorang pasti dewasa secara rohani.
Kedewasaan rohani memerlukan hati yang mau belajar dan iman yang  terus mau bertumbuh di dalam Tuhan. Tuhan menginginkan agar setiap kita menjadi orang kristen yang dewasa agar kita layak masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba. Dia datang sebagai Mempelai laki-laki maka kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi kristen yang dewasa.

JADILAH DEWASA DALAM IMAN



 

Renungan Minggu Ketiga April 2018


“ HATI YANG BERLIMPAH UCAPAN SYUKUR “
Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!
( Mazmur 50 : 14  )

kapan Saudara terakhir kali mempersembahkan syukur kepada Tuhan?  Banyak orang Kristen bersyukur kepada Tuhan hanya pada saat-saat tertentu yaitu ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, menerima berkat, kesembuhan, atau mengalami mujizat dari Tuhan.  Sikap mereka langsung berubah begitu menghadapi masalah, kesesakan, sakit-penyakit... jangankan mengucap syukur, berdoa saja sudah malas melakukannya.
Ucapan syukur adalah sebuah kata benda abstrak, yang secara garis besar memiliki makna:  Grateful  (berterima kasih kepada Tuhan), Pleasing  (menyenangkan Tuhan), atau Mindful Of Benefits (sadar akan kebaikan, hadiah atau pertolongan).  Inilah sikap hati yang harus dikembangkan dalam hidup orang percaya.  Alkitab memperingatkan:  "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya."  (Ibrani 13:15). 
'Korban'  adalah  sesuatu yang dipersembahkan, kehilangan, merugi dan sakit secara daging.  "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."  (Habakuk 3:17-18).  Sesungguhnya situasi atau keadaan tidak mendukung sama sekali untuk mengucap syukur, tetapi Habakuk tidak dikalahkan oleh keadaan yang ada, ia tetap bisa mengucap syukur.  Inilah yang disebut korban syukur!


Bila memahami  "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,"  (Efesus 3:18), seharusnya bibir kita tak pernah berhenti bersyukur!


Minggu, 08 April 2018

Renungan Minggu Kedua April 2018


DUNIA BUKAN TEMPAT BERLINDUNG
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
( Mazmur 62 : 2 – 3 )
Adakah tempat yang paling aman di dunia ini sehingga kita dapat berlindung dari segala bahaya?  Di belahan bumi mana pun tak ada tempat yang benar-benar aman, di mana-mana selalu ada bahaya yang mengincar.  Karena dunia ini bukanlah tempat yang aman, maka semua orang memerlukan perlindungan atau penjagaan selama 24 jam penuh.  Para pemimpin negara, raja-raja, selebritis terkenal atau para jutawan, di mana pun berada dan ke mana pun pergi selalu ditemani oleh pengawal atau bodyguard yang bertugas untuk menjaga dan melindungi, meski penjagaan dan perlindungan mereka sangat terbatas.
Sebagai raja atas Israel tentunya Daud memiliki banyak pengawal yang berjaga-jaga, namun ia tak menggantungkan keselamatan jiwanya pada penjagaan manusia.  Daud hanya ingin dijaga oleh Tuhan dan berlindung kepada-Nya, sebab kekayaan, pangkat atau kekuasaan, kehebatan dan kegagahan manusia tak dapat menyelamatkannya.  Daud berkata,  "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak."  (Mazmur 20:8-9).  Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungan yang aman,  "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel."  (Mazmur 121:4).  Daud sangat percaya bahwa tak sedetik pun Tuhan lengah menjaga dirinya, bahkan Tuhan menjaga dia bagaikan biji mata-Nya sendiri.  Inilah doa Daud,  "Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu"  (Mazmur 17:7-8).
Melihat dan mendengar berita-berita yang mengejutkan setiap hari sangatlah wajar jika semua orang menjadi was-was dan takut!  Tapi sebagai orang percaya kita tak perlu gentar, sebab kita berada dalam perlindungan yang aman di dalam Tuhan Yesus.  Oleh sebab itu jangan ragu-ragu untuk menyerahkan seluruh keberadaan hidup kita kepada-Nya.  Jangan sekali-kali berharap kepada siapa pun dan kepada apa pun, karena hanya Tuhanlah tempat perlindungan yang aman dan terbaik, dan itu sudah cukup bagi kita.  "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"  (ayat 2)