Jumat, 22 Desember 2017

Renungan Minngu Keempat Desember 2017

“ RENUNGAN NATAL “
      ( Matius 1 : 18 - 25  )

Di bulan Desember ini perhatian kita mulai terfokus kepada hingar bingar Natal di berbagai pusat perbelanjaan, diskon besar-besaran, latihan yang semakin padat menjelang pelaksanaan dsb. Menjelang Natal, perhatian kita kerap terarah kepada berbagai kesibukan-kesibukan menjelang Natal. Tidak ada yang salah dari kesibukan itu, sepanjang kita menyediakan diri untuk menemukan makna Natal yang membangun hidup kita. Salah satunya dari pengalaman iman Yusuf dalam bacaan Injil kita hari ini.
       Ternyata menjelang Natal, ada seseorang yang sedang bergulat keras menyikapi peristiwa mengejutkan dalam hidupnya. Yusuf, seorang yang ditunjuk oleh prakarsa Ilahi menjadi bapak bagi Juru Selamat. Tentulah peristiwa itu sulit diterima, Yusuf berontak dan hendak lari dari peristiwa mengejutkan itu. Cara yang dipilihnya cukup bijaksana, ia tidak mengorbankan Maria yaitu dengan cara menceraikan secara diam diam. Yusuf boleh lah dikatakan sebagai orang yang berani bertanggung jawab. Tapi rupanya Malaikat Tuhan mendatanginya dan menjelaskan perihal tugas yang diembannya. Menarik, bahwa Yusuf bersedia berubah dari berganti bertanggung jawab menjadi berani untuk percaya kepada penyertaan Allah.
       Jika hidup sedang baik tentulah mudah melakukannya, tapi kali ini keadaan sedang tidak baik, penuh misteri yang menakutkan. Namun, Yusuf bersedia menaklukan misteri Ilahi itu dengan berani taat dan berserah kepada penyertaan Allah
       Seberani apakah kita? Mari kita maknai jelang Natal 2017 ini dengan keberanian hidup yang berserah pada penyertaan Tuhan. Hidup kita mungkin tidak selalu berjalan baik, tapi Allah beserta kita. Hidup kita mungkin sedang tidak mudah, tapi Allah beserta kita. Mari kita sediakan diri untuk berani, bukan dengan kekuatan sendiri tetapi berani berserah kepada penyertaan Tuhan. Amin

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar