Sabtu, 09 Juni 2018

Renungan Minggu Kedua Juni 2018



HIDUP DALAM KEKUATAN TUHAN
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya
( Efesus 6:10 )

Setiap manusia pasti memiliki keterbatasan, sebab hanya Tuhan yang tidak terbatas. Salah satu keterbatasan manusia adalah kekuatan. Manusia memiliki kekuatan yang terbatas. Oleh sebab itu saat menghadapi masalah adakalanya kita merasa tidak berdaya dan merasa lemah. Namun di saat kita mulai lemah, jangan berputus asa. Datanglah kepada Tuhan karena hanya di dalam Tuhan akan kita dapatkan kekuatan yang baru. Percayalah bahwa di dalam kelemahan kita, kekuatanNya menjadi nyata atas kita.
Yang perlu kita lakukan yaitu tetap melekat pada Yesus. Setiap kita perlu melekat kepada Tuhan sebagai pokok anggur, Yohanes 15:5 mengatakan bahwa di luar Dia kita tidak akan dapat berbuat apa-apa, sebab itu kita perlu tetap melekat kepada Yesus sebagai sumber kehidupan kita. Jangan menjauh dari Tuhan supaya kita tetap dapat bertahan. Kekuatan Tuhan itu sempurna.
Kekuatan Tuhan kita temukan saat kita berdiam diri di hadapanNya. Yesaya 30:15  mengatakan bahwa di dalam tinggal tenang itulah letak kekuatan kita. Jadi pada saat kita sedang mengalami masalah, jangan menjadi panik atau berusaha lari dari persoalan, sebaliknya datanglah pada Tuhan. Jadilah tenang serta berdiam diri di hadapanNya supaya kita mendapatkan kekuatan yang baru. Kekuatan Tuhan dapat kita temukan pada saat kita berdiam diri di hadapanNya.
Kita juga akan mendapat kekuatan pada saat membaca Firman Tuhan. Di dalam FirmanNya terkandung janji Tuhan yang akan memberikan kita kekuatan yang baru. Janji Tuhan pasti akan digenapi, dan dengan demikian iman kita kembali dikuatkan. Setiap hari kita perlu merenungkan Firman supaya kekuatan kita selalu diperbaharui.
Begitu pula saat kita memuji dan menyembah Tuhan, kita akan beroleh kekuatan yang baru sebab Tuhan bertahta atas setiap pujian umatNya. Ketika kita lemah, maka pujian dan penyembahan yang kita naikkan dapat menguatkan iman kita kembali. Bahkan kita harus senantiasa bersukacita di dalam Yesus sebab sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita. Walaupun kita sedang menghadapi masalah, kita harus belajar bersukacita, sebab Tuhan selalu baik. Jangan menjadi lemah karena persoalan yang terjadi. Yakinkah bahwa di balik masalah, ada rencana Tuhan serta berkatNya bagi kita. Apapun yang kita alami hari ini kita harus tetap teguh dan kuat di dalam iman. Jangan merasa lemah. Percayalah bahwa di dalam Yesus akan selalu ada kekuatan yang baru.

Minggu, 03 Juni 2018

Renungan Minggu Kedua Mei 2018


GEREJA YANG DIPENUHI ROH KUDUS   
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
 ( Epesus 5 : 18 )

     Apa yang dimaksud dengan  dipenuhi Roh Kudus? Ada beberapa orang mengartikan, jika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus akan ditandai dengan bahasa Roh; jika seseorang sudah berbahasa Roh, maka dia sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Dalam realitanya kita jumpai banyak anak anak Tuhan yang sering kali berkata dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi hidupnya tidak kudus. Ternyata apa yang yang menjadi pengalaman seseorang, tidak dapat dijadikan sebagai standar kebenaran.
Pengertian orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah: satu, karakteristik normal bagi orang kristen yang saleh, seperti Barnabas (Kis. 11:24). Kedua, perlengkapan bagi seseorang untuk melakukan tugas khusus, seperti Yohanes Pembaptis (Luk. 1:15). Ketiga, sebagai perlengkapan sementara untuk suatu tugas langsung, khususnya yang mendesak bukan seumur hidup, seperti Elisabet (Luk 1:41). Semua kategori ini dipenuhi oleh Yesus.
Di dalam Perjanjian Baru tidak ada perintah untuk berbahasa Roh, tetapi Alkitab memuat  perintah kepada setiap orang Kristen, supaya hidup dipenuhi oleh Roh senantiasa (Efesus 5:18). Supaya hidup dipenuhi oleh Roh, maka kita harus selalu dekat dan bersandar kepada Kristus. Ciri-ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah: Pertama,  bersifat moral bukan mujizat, dan menghasilkan Buah Roh (Gal. 5:22-23) bukan karunia-karunia Roh. Kedua, Memuji Tuhan dan mengucap syukur senantiasa.
Bagaimana dengan kita sebagai gereja-gereja Kristus? sudahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada kita dan memperlengkapi kita sebagai umat-Nya untuk hidup kudus dan melayani Dia? Sudahkah kita menyaksikan siapa Kristus dalam hidup kita bukan hanya melalui perkataan, tetapi melalui tindakan nyata sehari-hari? Akhirnya orang akan melihat hidup kita yang memuliakan Tuhan dan menjadi serupa dengan Kristus.

Renungan Minggu Kesatu Mei 2018


ROH KUDUS - MINYAK URAPAN   
"Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus."  Keluaran 30:25
( Keluaran 30 : 25 )

Di dalam Perjanjian Lama, minyak zaitun yang telah diramu dengan rempah-rempah dipergunakan untuk mengurapi benda-benda suci atau perabotan yang ada di Tabernakel atau rumah Tuhan, serta dipergunakan untuk mengurapi dan menahbiskan para imam yang melayani pekerjaan Tuhan, raja-raja dan termasuk pula nabi-nabi untuk setiap tugas yang dipercayakan kepadanya.  dalam hal ini minyak adalah juga lambang daripada Roh Kudus, berfungsi untuk mengurapi, menguduskan dan menyucikan.
Benda atau perabot yang telah diurapi minyak keberadaannya menjadi suci dan kudus.  Pula para imam, raja dan nabi yang menerima pengurapan minyak ini, selain dikuduskan dan disucikan, juga dilayakkan untuk menerima kuasa, beroleh jaminan penyertaan dan perlindungan dari Tuhan sehingga mereka beroleh kuasa untuk mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawabnya di bawah kendali Roh Tuhan.  Ada pun pengurapan ini bukanlah inisiatif mereka sendiri melainkan dilakukan oleh seseorang yang telah dipilih dan ditunjuk Tuhan secara khusus.  Kita tahu sifat minyak adalah melicinkan, menghaluskan, membersihkan, sanggup menjangkau bagian-bagian yang tersembunyi, memberikan terang, mempertahankan nyala api dan juga menyembuhkan.  Itulah pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya!  Roh Kudus adalah minyak rohani serbaguna.
Minyak urapan adalah gambaran dari kehadiran Roh Kudus, Roh yang kuasanya tak terbatas yang bekerja dan menyertai pelayanan hamba-hamba Tuhan, sehingga melalui urapan-Nya ini orang yang sakit disembuhkan, yang terbelenggu kuasa gelap dibebaskan dan beroleh pemulihan.  Inilah nasihat Yakobus,  "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni."  (Yakobus 5:14-15).

MINYAK URAPAN ADALAH LAMBANG KEHADIRAN ROH KUDUS, YANG OLEH-NYA KITA MENGALAMI MUJIZAT!