Sabtu, 31 Maret 2018

Renungan Minggu Pertama April 2018




KUASA KEBANGKITAN KRISTUS
"Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya." 
(2 Korintus 4:14)

Saatnya untuk menyadari siapa kita dan apa yang sedang dilakukan Tuhan di dalam kita.  Tetapi untuk mendapatkan pengetahuan sejati akan hal itu kita harus pertama-tama mengetahui siapa Yesus sebenarnya, dan apa yang Dia telah lakukan bagi kita.
Ketika rasul Paulus duduk dalam penjara Roma dia berseru dengan sungguh-sungguh,  "Aku ingin mengenal Kristus!"  Manusia tidak akan pernah bisa mempelajari apa yang mereka ketahui tentang Yesus dari buku-buku sejarah.  Betapa bodohnya pikiran jasmani!  Pengenalan yang benar akan Kristus hanya datang dari Roh yang menghidupkan ayat-ayat Alkitab untuk hati-hati yang lapar.  Banyak orang menghabiskan banyak waktu dalam debat filosofi tentang pribadi Allah.  Kebanyakan dari debat ini hanya karena mereka haus akan pengetahuan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Roh Allah menyingkapkan kebenaran-kebenaran ini kepada para rasul dan nabi yang memberikan pada kita ayat-ayat tertulis.  Pertanyaan terpenting yang sekarang terjawab adalah,  "Siapakah Yesus?  Mengapa Dia datang ke dunia dan apa yang telah Dia selesaikan?"  Jawabnya sangat sederhana:  "Dia mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya untuk menebus kita dari dosa."  Alkitab berkata,  "dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya."  (Kolose 1:20-22).
Anda harus mulai memfokuskan mata pada Yesus dan harus terus beriman, teguh dan kuat, tidak bergeser dari pengharapan yang terdapat dalam Injil.  Ketika Anda telah menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi, jangan pernah meninggalkan-Nya.


BIARLAH YESUS MENJADI RAJA DALAM HIDUP ANDA KARENA IA TELAH MENGORBANKAN DIRI-NYA SAMPAI MATI DEMI KEBAIKAN ANDA.




Kamis, 29 Maret 2018

Renungan Minggu Keempat Maret 2018


HIDUP YANG BERDAMPAK
(1)  Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. (2)  Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. (3)  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. (4)  Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
(I Tesalonika 1 : 1 – 4 )
                                                                                                                                                                   
Paulus memuji jemaat Tesalonika. Namun, pujian ini tidak sepenuhnya untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; kita diajar untuk memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya jika mereka hidup dalam ketaatan.
Sisi positif dari jemaat di Tesalonika terlihat jelas di awal surat Paulus ini. Mereka memelihara iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Jemaat ini menerima Injil dengan penuh sukacita, justru di saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi berkelimpahan hingga tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Inilah jemaat yang misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9).
Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada gereja yang sempurna. Namun harus diakui bahwa sepanjang sejarah Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Bahkan keberadaan kita hari ini menunjukan bahwa kita berhutang banyak pada anak-anak Tuhan yang Tuhan kirim dalam hidup kita. Maukah Saudara meneruskan sejarah ini? Kiranya Saudara dan saya adalah salah satu nama yang akan disebut orang lain yang sudah memberikan dampak di dalam kerohaniannya.


Renungan Minggu Ketiga Maret 2018


HIDUP YANG BERDAMPAK
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."  (Matius 5:16)
                                                                                                                                                                   
Setiap orang memiliki potensi memengaruhi orang lain di sekitarnya.  Pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif.  Orang yang membawa pengaruh positif kita sebut motivator atau inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain.  Sementara orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut provokator:  ia memrovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif.
     Begitu pula dalam kehidupan kekristenan.  Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia.  Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif.  Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan menjadi berkat bagi mereka.  Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar dan lingkungan, kita harus memiliki karakter yang baik.  Apa itu karakter?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang.  Karakter menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya, apa yang Tuhan katakan tentang kita.  Tentang Daud Tuhan berkata,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  (Kisah 3:22).  Orang Kristen yang berkarakter berarti orang yang tetap menjaga kualitas hidupnya dengan baik sekalipun tidak ada orang yang melihatnya, karena ia tahu Tuhan melihat setiap perbuatannya.
    Inilah yang sedang Tuhan cari:  orang Kristen yang memiliki karakter baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan perbuatan, karena keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.  "...kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia."  (2 Korintus 3:3).
Selamat Ulang Tahun
1.   Ibu Ester P             (20 Maret 2018)




JADILAH ORANG KRISTEN YANG MEMILIKI KARAKTER BAIK;  ITULAH YANG BERDAMPAK!

Renungan Minggu Ketiga Maret 2018


HIDUP YANG BERDAMPAK
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."  (Matius 5:16)
                                                                                                                                                                   
Setiap orang memiliki potensi memengaruhi orang lain di sekitarnya.  Pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif.  Orang yang membawa pengaruh positif kita sebut motivator atau inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain.  Sementara orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut provokator:  ia memrovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif.
     Begitu pula dalam kehidupan kekristenan.  Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia.  Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif.  Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan menjadi berkat bagi mereka.  Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar dan lingkungan, kita harus memiliki karakter yang baik.  Apa itu karakter?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang.  Karakter menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya, apa yang Tuhan katakan tentang kita.  Tentang Daud Tuhan berkata,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  (Kisah 3:22).  Orang Kristen yang berkarakter berarti orang yang tetap menjaga kualitas hidupnya dengan baik sekalipun tidak ada orang yang melihatnya, karena ia tahu Tuhan melihat setiap perbuatannya.
    Inilah yang sedang Tuhan cari:  orang Kristen yang memiliki karakter baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan perbuatan, karena keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.  "...kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia."  (2 Korintus 3:3).
Selamat Ulang Tahun
1.   Ibu Ester P             (20 Maret 2018)




JADILAH ORANG KRISTEN YANG MEMILIKI KARAKTER BAIK;  ITULAH YANG BERDAMPAK!

Jumat, 09 Maret 2018

Renungan Minngu Kedua Maret 2018


RAHASIA UNTUK KUAT
MENGARUNGI BADAI KEHIDUPAN
“Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.” (Kejadian 6:18)

Hidup ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu luasnya. Ketika cuaca sedang cerah, maka kapal dapat berlayar dengan lancar tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan akan ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat. Bahkan kita dapat menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui hingga tujuan.
Tidak demikian ketika kita berlayar dalam keadaan cuaca yang buruk. Hujan badai yang turun akan mengakibatkan gelombang yang sangat besar, sehingga kapal akan terombang-ambing dengan begitu dahsyatnya. Ombak yang sangat besar akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan juga berbahaya. Perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu yang lebih lama dan bahkan rute perjalanan juga dapat berubah.
Kapal kecil tidak akan bertahan mengarungi samudera yang sedang diterpa oleh badai. Mungkin saja kapal tersebut dapat tenggelam oleh ganasnya badai yang menerpa. Kapal yang lebih besar dan mempunyai teknologi yang lebih canggih akan dapat bertahan mengarungi badai yang hebat. Apalagi didukung oleh nakhoda yang berpengalaman, maka kapal itu akan dapat melalui badai dengan selamat.
Demikian juga hidup kita ini, hidup kita ibarat kapal yang sedang mengarungi lautan yang luas untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita melalui cuaca yang cerah dan kapan kita melalui hujan badai. Perkiraan cuaca mungkin dapat memberi kita gambaran akan apa yang akan terjadi. Tetapi kita akan tetap melewatinya apakah cuaca sedang cerah ataupun buruk.
Selama hidup kita berpegang teguh kepada Tuhan, maka Dia akan menuntun setiap langkah hidup kita. Dia akan memberi kita hikmat atas apa yang akan kita hadapi. Bahkan Dia juga akan menyertai kita dalam setiap peristiwa yang akan kita alami, entah itu baik ataupun buruk.

JADIKANLAH YESUS SEBAGAI NAHKODA KEHIDUPAN KITA, BIARLAH DIA YANG MENUNTUN ARAH LANGKAH HIDUP KITA. 

Selamat Ulang Tahun

1.   Ibu Maria Kuntari                         (16 Maret 2018)



 

Sabtu, 03 Maret 2018

Renungan Minggu Pertama Maret 2018


KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU
Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. ( Yosua 1:7 )

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, satu hal yang perlu diingat adalah Tuhan telah berjanji akan selalu menyertai kita, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu…”  Pada  saat Yosua berdiri di seberang sungai Yordan, ia yakin Allah akan membuat perjalanannya berhasil. Meskipun para raksasa ada di seberang sungai, Yosua percaya memiliki Allah yang menyertainya. Apa yang kita bisa pelajari dari rahasia kekuatan dan keteguhan Yosua?
(1) Memiliki Ketetapan Hati. Firman Tuhan kepada Yosua, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu…” (ay. 6). Perkataan ini diulang sebanyak tiga kali dalam ayat 6, 7, dan 9. Kalimat ini sekaligus menjadi kunci dari semua pernyataan Tuhan. Kunci keberhasilan Yosua adalah ia hidup berdasarkan pada ketetapan yang Allah telah agendakan dan perintahkan sebagai fokus utama.
(2) Memiliki Ketaatan Pada Firman Tuhan. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam…” (ay. 8). Firman Tuhan sangat penting dalam kehidupan orang percaya sebagai kompas, petunjuk arah kehidupan. Yosua tunduk kepada firman yang dikatakan Tuhan dan taat melakukan apa yang difirmankan-Nya.
(3) Memiliki Kekuatan Dari Allah. Yosua mendapatkan dorongan dan kekuatan dari Allah saat yakin Allah menyertai Yosua, “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” (ay. 9). Allah dalam bahasa Ibrani disebut juga Yahweh, yang memiliki arti “Aku selalu hadir”. Pada saat Yesus kembali ke sorga, Dia juga berjanji, “Aku menyertai kamu senantiasa” (Mat. 28:20).
Dengan ketiga rahasia kekuatan ini, Yosua akhirnya berhasil membawa umat pilihan Allah tiba di tanah perjanjian dan menaklukkannya. Kita pun bisa mencapai kemenangan ketika menghadapi berbagai masalah, tantangan, dan kesulitan dalam kehidupan di dunia ini. Asalkan kita mau memiliki ketetapan hati pada rancangan Tuhan, ketaatan kepada firman Tuhan, dan keyakinan bahwa Yesus selalu menyertai kita. Mari kita pegang teguh ketiga rahasia kekuatan ini.

KEKUATAN DAN KETEGUHAN HATI DALAM MENJALANI HIDUP, DAPAT ANDA PEROLEH SAAT YAKIN TUHAN YESUS MENYERTAI ANDA.